Sebelum membuat kue, Seung ji selalu membaca
mantra dengan memejamkan mata. Mantra ajaib yang membuatnya percaya diri. Ia memejamkan mata dan
mengucapkan kalimat tersebut. Kalimat yang sering diajarkan oleh Panda dan Choi
won ketika waktu ia kecil kepada Seung ji. Tetapi sayangnya, Seung ji tidak
dapat mengingat hal itu. Ketika Seung ji membuka mata, panda sudah berada tepat
di depannya. Panda menangis dan Seung ji bingung dengan keadaan Panda. Panda
mengatakan jika ia adalah cinta pertamanya sewaktu kecil dan dia adalah cucu
yang selama ini dicari oleh kakek. Hal ini dipertegas dengan pembenaran yang
disampaikan oleh Choi won. Choi won berlari menghampiri Seung ji dengan membawa
bukti yaitu hasil dari pendeteksi wajah yang telah di print out. Choi won memberikannya
kepada Seung ji. Seung ji tidak mampu berbuat apa-apa. Seung ji lantas pergi
keluar dapur, meninggalkan Panda dan Choi won ditempat itu.
Choi won menyusul kepergian Seung ji. Choi won
menghampiri Seung ji yang sedang terduduk lemas dipojok. Choi won melihat Seung
ji menangis dan Choi won mengingat masa kecilnya ketika berada dalam posisi
yang sama. Ketika Seung ji masih kecil, ketika ayahnya menampar dan juga
memukulinya habis-habisan. Seung ji selalu menangis sendirian dan selalu ada
Choi won yang datang menghiburnya. Ia tidak ingin orang lain mengetahui tentang
kondisi dan identitas Seung ji kali ini Tetapi Choi won tidak bisa mengabulkan
permintaan seung ji untuk memberitahukan kebenarannya pada kakek dan ibu
kandung Seung ji, karena mereka berhak untuk mengetahui kebenaran tersebut.
Akhirnya semua orang mengetahui
siapa Seung ji sebenarnya, baik itu kakek, ibu, Panda, Choi won, dan juga bibi
yang sempat merawat Seung ji sebentar ketika ia ditemukan memakan makanan
anjing dikandang anjing miliknya.
Ayah kandung Seung ji yang
mengetahui informasi ini segera berencana membunuh Seung ji dan kakek karena
mereka dianggap sebagai pengganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar